ObokObok



Ada orang-orang yang memulai hari dengan sebuah amal yang begitu mulia. Dengan langkah-langkah kaki menuju rumah Allah SWT sambil melantunkan doa: “ya Allah, jadikan dalam hatiku cahaya, pada lisanku cahaya, pada pendengaranku cahaya, di belakangku cahaya, di hadapanku cahaya, dan jadikanlah aku cahaya.”

Indah sekali jika kita bisa memaknai butir-butir doa itu. Memohon di awal hari, agar memperoleh cahaya dari seluruh mata angin. Dan memohon agar menjadi cahaya itu sendiri. Karena sejatinya kita hidup dalam gelap. Gelap karena kita melangkah di belantara hidup yang banyak menyimpan fitnah, ujian, dan cobaan. Lalu, cahaya itu artinya pedoman, petunjuk, arahan, penuntun. Siapakah yang berjalan di dalam gelap tapi tak memerlukan lentera cahaya petunjuk?

Saudaraku,
Merasakan hembusan angin dikala subuh. Menghirup napas dalam-dalamudara bersih saat-saat fajar. Menyenandungkan doa dalam langkah-langkah mennuju rumah Allah SWT. Meresapi gema azan yang sahut-menyahut di saat gelap masih menggantung di langit pagi. Menghadirkan hati, jiwa, pikiran, rasa, rasa yang begitu dekat kepada Allah SWT, Maha pencipta seluruh alam. Itulah sedikit kalimat para rijaalul fajri (manusia-manusia subuh). Mereka, sosok-sosok luar biasa dengan amal-amal luar biasa.

Dengarlah kedudukan dan pembicaraan tentang mereka melalui sabda Rasulullah SAW tentang hadits shahih, dari Abu Hurairah ra,”… Dan malaikat malam dan siang berkumpul saat shalat shubuh…” Dalam hadits shahih lainny, disebutkan Rasulullah SAW bersabda,”Saling bergantian datang kepada kalian Malaikat malam dan Malaikat siang . lalu mereka berkumpul di saat shalat shubuh dan shalat ashar. Malaikat yang tinggal bersama kalian pun naik ke langit dan ditanyaoleh Rabb mereka – Dan Allah Mahatahu dengan keadaan kalian -,”Bagaimana kalian meninggalkan hamba-hamba-Ku? ” mereka mengatakan, “Kami datangi mereka ketika mereka sedang shalat. Dan kami tinggalkan mereka saat mereka sedang shalat.”

Betapa luar biasanya kedudukan orang-orang yang menunaikan shalat Subuh di awal waktu dengan berjamaah di masjid. Ada hadits lain yang lebih menunjukkan keluarbiasaan itu. “Takkan tersentuh api neraka, orang yang shalat sebelum terbitnya matahari dan sebelum terbenamnya, ” demikian sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Atau juga hadits lainnya yang berbunyi,”BArang siapa shalat Shubuh berjamaah, seolah ia melakukan shalat sepanjang malam.”(HR Imam Muslim dari Utsman bin Affan).

Saudaraku,
Di zaman ini banyak rijaalul fajri yang bisa kita ikutikisah mereka. Salah satunya adalah Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah, seorang ulama dari Saudi. Salah seorang muridnya bercerita, bahwa pada saat mereka hendak menghadiri sebuah kajian ilmiah ba’da shubuh bersama sang Syaikh. Namun, saat itu, Syaikh tidak tampak di masjid, sehingga para murid berinisiatif datang untuk menjemput ke rumahnya. Penjaga rumah membukakan pintunya untuk mereka dan mereka bertanya tentang Syaikh. Menurutnya Syaikh sedang ada di dalam kamarnya dan kamimeminta izin untuk untuk masuk. Ketika masuk, Syaikh bertanya,”Jam berapa sekarang?””sekarang jam setengah enam,” jawab para murid. Syaikh bertanya, “kalian sudah shalat shubuh?” Kami katakan,”Ya.” Beliau terkejut dan menjawab, “laa haula wa laa quwwata illa billah, ini pertama kalinya aku seumur hidup terlewat waktu shubuh..”

Saudaraku,
Ada sebuah kisah. Seorang da’I muda memiliki tetangga yang usianya di atas limapuluh tahu. Menurut da’I muda tersebut tetangganya terlihat rutin shakat shubuh di masjid dan selalu menghubungi sang da’I melalui telepon sekitar tigapuluh menit sebelum adzan shubuh berkumandang. Saat ditanya apa rahasianya selalu bangun sebelum shubuh, ia memuji Allah SWT karena sudah Sembilan tahun terakhir ia tidak pernah terlambat shalat jamaah shubuh di masjid. Katanya lagi,”Aku memohon ampun kepada Allah, berwudhu sebelum tidur, dan membaca surat mu’awwizatain( al falaq dan an nas) lalu tidur dengan miring ke kanan, dan membunyikan alarm yang berbunyu keras sehingga terbangun darri tidur. Satu lagi, aku tidak tidur kecuali setelah aku memaafkan kesalahan orang padaku,” jelasnya.

Rahasia orang-orang yang disbit rijaalul fajri, ada konsistensi dan kontinyuitas mereka menyambung pagi demi pagi dengan shalat shubuh berjamaah di masjid. Tidak pernah terhambat dan selalu hadir di masjid pada waktu shubuh, selama bertahun-tahun. Ada banyak kisah yang bisa kita dapati tentang mereka, dan bagaimana mereka bisa menjalani waktu pagi dengan tanpa ada absen di masjid.
Salah seorang mereka bercerita, soal keberkahannya bisa bangun Subuh dan pergi ke masjid selama tiga tahun berturut-turut. Ia mengatakan, bahwa pada awalnya ia berusaha mencari keberkahan dengan berusaha mengirim sms kepada empat puluh delapan orang temannya yang sudah dikumpulkan nama dan nomornya di dalam telepon selulernya. “Aku berusaha membangunkan mereka dan merasa senag bila ikut member motivasi mereka agar sholat Shubuh berjamaah. Kemudian setelah itu aku selalu berdo’a, “Ya Allah yang membolak-balikkan hati, tetapkan hatiku atas agama-Mu.” perbanyaklah do’a ini, karena aku tahu bahwa memperbanyak ketaatan itu termasuk sebab-sebab ketetapan hati di atas jalan-Nya.”

Ayo saudaraku,
Jangan rela menjadikann tawanan syaitan atau menjadi orang yan gdikencingi syaitan.  Kita adalah umat yang memiliki banyak sekali karunia berupa enerhi dan semangat yang Allah SWT berikan di kala Shubuh. Semangat shubuh, adalah ruh yang akan menginspirasi perjalan kita sepanjang hari. Melangkah kaki, satu persatu, diantara kesunyian pagi, sambil melepas butiran-butiran do’a, saat berangkat dan pulang dari shalat shubuh, adalah momentum yang begitu dirindukan orang-orang shalih. Mereka adalah orang-orang yang dibicarakan dan dipuji di langit oleh para Malaikat.
Allah jadikan kami bagian dari para rijaalul fajri, orang-oran yang konsisten bertahun-tahun hadir tanpa putus untuk shalat Shubuh berjamaah di rumah-Mu. Aamiin.

 dari majalah tarbawi


Categories:

Leave a Reply